Minggu, 22 November 2015

PENGANTAR PENELITIAN BISNIS



PENGANTAR PENELITIAN


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Metodologi Penelitian

Dosen Pengajar : Angga Hidayat
NIDN : 0426108802







Disusun oleh :

          ANASTASYA KUSNADI    2013122551   
          DIDIK DWI APRIANTO    2013121029
          ANTON HARYADI            2013121447
          DIKI PRASETYAWAN      2013122598   
          EFRIDAYANTI                  2013121058
          RIDHO DESTIANTO       2013122032   
          TRESIA PERWARY        2013121867   



PROGRAM STUDI AKUNTANSI PAJAK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015



--------------

KATA PENGANTAR

Pertama–tama kami ingin memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan petunjuk-Nya, dalam proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir pembuatan sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam belajar para mahasiswa dan sebagai pedoman dalam berdiskusi. Untuk memenuhi maksud tersebut pemakalah mengumpulkan data dari beberapa sumber seperti buku pegangan mahasiswa, media cetak dan juga media elektronik untuk  dijadikan pembahasan pada materi makalah ini dengan materi tugas berjudul PENGANTAR PENELITIAN.

Dalam penyusunan makalah kami tak jarang mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan materi maupun proses pengembangan materi itu sendiri. Oleh karena itu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan teman teman sangat kami harapkan.

Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi rekan – rekan mahasiswa.


Tangerang, 31 Oktober 2015

Penulis

--------------------



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Di dalam dunia bisnis terdapat banyak persaingan yang tumbuh, berkembang dan sukses dan ada pula yang mengalami penurunan hingga titik terburuk terjadi gulung tikar. Untuk mengatasi masalah – masalah yang sering timbul dalam dunia bisnis salah satunya yang dapat dilakukan perusahaan yaitu harus mampu mengendalikan operasionalnya dengan baik. Karena jika terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan akan mengakibatkan ketidak mampuan perusahaan ikut dalam persaingan bisnis hingga akhirnya bangkrut.
Pada dasarnya manajemen harus memutuskan bagaimana mengelola sumber daya ekonomi sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mencapai laba semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut, maka sumber daya ekonomi tersebut harus harus digunakan secara efektif dan efesien.
Bagi perusahaan yang memiliki aktivitas operasional yang rumit dan kompleks senantiasa dihadapkan pada masalah manajemen sumber daya agar bias dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Dalam upaya mengatasi masalah itu manajemen harus terampil dan mampu bekerja secara cermat.
Kemampuan manajemen dalam menerapi strategi perusahaan harus memadai untuk mengatasi persaingan dengan perusahaan lain agar perusahaan mencapai laba semaksimal mungkin. Dalam hal ini alat bantu yang digunakan manajemen adalah menganalisis berapa tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak menderita kerugian dan tidak memperoleh laba.
Maka oleh karena hal di atas kami penulis ingin menelusuri lebih dalam tentang apa itu penelitian bisnis.

1.2  RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang tertulis diatas, maka penulis membuat rumusan masalah yang membatasi pembahasan makalah ini :
1.      Menjelaskan apa itu penelitian
2.      Mengetahui apa pengertian dari metodologi penelitian bisnis
3.       Membedakan antara penelitian terapan dan penelitian dasar
4.      Menjelaskan mengapa manajer harus mengetahui tentang penelitian
5.      Membedakan apa itu peneliti interanl dan eksternal
6.      Menjelaskan tentang apa itu pengetahuan penelitian dan efektivitas manajerial
7.      Membahas tentang etika penelitian bisnis

--------------------------------------------------


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 APA ITU PENELITIAN

Didalam suatu bisnis sering timbul permasalahan – permasalahan yang harus dicari solusinya. Sebagai manager dituntut harus mengambil keputusan yang tepat setiap harinya, untuk mendapatkan keputusan yang tepat maka perlu dilakukan penelitian akan masalah - masalah tersebut. Penelitian merupakan proses menemukan solusi masalah setelah melakukan studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi (Sekaran, 2006)
 Dalam pengambilan keputusan ada yang dianggap keputusan yang baik dan kurang baik, perbedaan antara membuat keputusan yang baik dan yang kurang baik terletak pada cara manajer melaksanakan proses pembuatan keputusan.

2.1.1  PENGERTIAN PENELITIAN MENURUT BEBERAPA AHLI

Beberapa pengertian tentang konsep penelitian secara teoritis menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

1.      Pengertian Penelitian menurut Hill Way ,
Diungkapkan didalam bukunya yang berjudul Introduction to Research , Hill way yang mendefinisikan bahwa penelitian adalah metode studi yang sifatnya itu mendalam serta penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang dapat  dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk dapat membuat pemecahan masalah. (Nazir, 2011:94)

2.      Pengertian Penelitian menurut Indriantoro & Supomo
Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah (Indriantoro & Supomo, 1999: 104)
Berdasarkan berbagai definisi tersebut, maka kesimpulan dari penelitian menurut kami adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran suatu  masalah atau pengetahuan guna mencari solusi atau pemecahan masalah tersebut.

2.1.2   DAYA TARIK PENELITIAN DAN MENGAPA MANAJER HARUS MENGERTAHUI TENTANG PENELITIAN

Pengetahuan penelitian tidak saja menolong seseorang melihat informasi yang tersedia dengan cara canggih dan kreatif dalam lingkungan global yang bergerak cepat yang dihadapi bisnis, tetapi pengetahuan tersebut juga membantu anda dalam hal – hal lain. Misalnya, anda dapat berinteraksi secara lebih efektif dengan konsultan penelitian yang bekerja untuk anda, anda dapat membedakan antara studi baik dan buruk yang dipublikasikan dalam jurnal – jurnal professional, dan bila diinginkan, anda sendiri dapat melakukan penelitian untuk memecahkan masalah. (Sekaran, 2006)
Manajer masa depan di tuntut untuk mengetahui lebih banyak hal dibandingkan dengan manajer masa lalu. Dan karena itu penelitian akan memberikan kontribusi yang cukup besar. Penelitian bisnis ini bermanfaat untuk mengurangi ketidakpastian dengan menyediakan informasi yang akurat untuk memperbaiki proses pembuatan keputusan.
Penelitian akan menawarkan kesempatan menarik terlebih dalam hal analisis keuangan, penelitian pemasaran, dan penelitian operasional.


2.2       PENELITIAN BISNIS

Setiap perusahaan membutuhkan penelitian didalam setiap kegiatan aktivitas usahanya, Penelitian tersebut tidak hanya sebuah penelitian biasa saja namun berhubungan dengan bisnis usahanya, yang disebut penelitian bisnis. Penelitian bisnis sangat dibutuhkan untuk menentukan jalannya perusahaan. Penelitian bisnis merupakan usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang dihadapi dalam konteks dunia kerja, yang membutuhkan sebuah solusi. Berikut pengertiannya menurut beberapa ahli:
Ø  Donald et al : Penelitian bisnis merupakan penyelidikan sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan (Abdurrahmat, 2006:78)
Ø  Penelitian yang umumnya dilakukan oleh akademisi yang mengkaji keilmuan Bisnis seperti bisnis umum,  manajemen Bisnis, perilaku organisasi, sistem informasi manajemen, dan manajemen operasional. (Adib, 2003:133).
Ø  Davis & Cosensa : Suatu investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis mengenai suatu fenomena yang menjadi perhatian pengambil keputusan manajerial (Saiffudin, 2001:88).
Ø  Zikmund : Suatu proses sistematis dan objektif yang meliputi pengumpulan, pencatatan dan analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis. (Saiffudin, 2001:88).
Menurut kami penelitian bisnis adalah suatu kegiatan meneliti, meriset, dan mengkaji suatu data serta menyelidikinya sehingga menghasilkan sebuah solusi-solusi yang terbaik setelah mengalami beberapa proses permasalahan didalam bisnis usaha dengan tujuan untuk memecahkan masalah dan memperoleh keuntungan dalam berbisnis.

Di dalam penelitian harus mengetahui dimana letak masalah yang muncul dalam organisasi, dan mengenalinya dengan detail masalah yang perlu di pelajari dan dipecahkan. Setelah masalahnya di teliti dan didefinisakan dengan jelas, maka dapat diambil langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi ,menganalisis data, dan menentukan faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah dan memecahkannya dengan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. (Sekaran, 2006)
Menurut Sekaran sejumlah bidang yang biasa diteliti dalam bisnis,yaitu :
1.      Perilaku karyawan, misalnya kinerja, absensi, dan pergantian
2.      Sikap karyawan, misalnya kepuasan kerja, loyalitas, dan komitmen organisasi.
3.      Keluaran organisasi, seperti peningkatan penjualan, pangsa pasar, laba, pertumbuhan, dan efektivitas.
4.      Biaya modal, Penilaian perusahaan, kebijakan dividen, dan keputusan investasi.
5.      Program pensiun yang memenuhi syarat dan jenis tunjangan bagi karyawan.
Penelitian bisnis sangat berpengaruh pada setiap jenis penelitian yang dilakukan ketika memulai atau menjalankan setiap jenis usaha, misalnya untuk memulai bisnis membutuhkan penelitian yang menentukan target pelanggan dan persaingan untuk membuat rencana bisnis. Melakukan riset pasar dalam bisnis yang ada sangat membantu untuk menjaga hubungan terhadap permintaan konsumen. Penelitian bisnis kecil dimulai dengan meneliti sebuah ide, nama, dan berlanjut dengan penelitian berdasarkan permintaan pelanggan dan bisnis lain yang menawarkan produk atau jasa yang serupa. Semua penelitian bisnis dilakukan untuk mempelajari informasi yang bisa membuat perusahaan lebih sukses. Metode penelitian bisnis bervariasi tergantung pada ukuran perusahaan dan jenis informasi yang dibutuhkan. Misalnya penelitian pelanggan mungkin mencari tahu tentang perasaan dan pengalaman pelanggan ketika menggunakan produk atau jasa yaitu dengan cara kuesioner, wawancara, atau seminar.
Selain riset pasar dan riset periklanan, riset ini dilakukan untuk memberikan informasi bagi investor. Orang-orang bisnis tidak mungkin berinvestasi dalam sebuah perusahaan atau organisasi  tanpa penelitian dan statistik yang memadai untuk menunjukan kepada mereka bahwa investasi mereka akan menguntungkan. Penelitian besar atau kecil juga dapat membantu perusahaan menganalisis kekuatan dan kelemahan dengan mempelajari apa yang dicari pelanggan dalam hal produk atau jasa. Maka perusahaan dapat menggunakan informasi riset bisnis untuk menyesaikan diri untuk melayani pelanggan dengan baik , mendapatkan lebih dari kompetisi dan memiliki kesempatan yng lebih baik untuk sukses.

2.2.1 Tujuan Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis dapat memberikan solusi dari setiap permasalahan agar perusahaan menjadi lebih berkembang, dan untuk mengetahui apa penyebab dari terjadinya permasalahan tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai tujuan dari penelitian bisnis,yaitu:
a)      Untuk menyelidiki suatu masalah yang muncul dalam dunia kerja yang memerlukan solusi.
b)      Davis & Cosensa : Investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis mengenai suatu fenomena yang menjadi perhatian pengambil keputusan manajerial (Saiffudin, 2001:88)
c)      Untuk membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta mengendalikan fenomena yang terjadi di dalam suatu batasan yang ditentukan di sebuah bisnis.

2.2.2 Lingkup Penelitian Bisnis :
            Ada dua lingkup penelitian bisnis, yaitu lingkup penelitian manajemen dan lingkup penelitian akuntansi. Lingkup penelitian manajemen meliputi bisnis umum, pemasaran, keuangan, manajemen dan perilaku organisasional, sistem informasi manajemen, manajemen operasi, dan manajemen sumber daya manusia. Lingkup penelitian akuntansi meliputi akuntansi keuangan, pasar modal, akuntansi manajemen, auditing, sistem informasi akuntansi, dan perpajakan.
Menurut kami penelitian bisnis adalah suatu kegiatan meneliti, meriset, dan mengkaji suatu data serta menyelidikinya sehingga menghasilkan sebuah solusi-solusi yang terbaik setelah mengalami beberapa proses permasalahan didalam bisnis usaha dengan tujuan untuk memecahkan masalah dan memperoleh keuntungan dalam berbisnis. Tujuan diadakannya penelitian bisnis untuk mendapatkan solusi dari setiap permasalahan agar perusahaan menjadi lebih berkembang, dan untuk mengetahui apa penyebab dari terjadinya permasalahan tersebut.

2.3    PENELITIAN TERAPAN DAN DASAR

2.3.1 Penelitian Terapan
Penelitian yang dilakukan dengan maksud menerapkan hasil temuan untuk memecahkan masalah spesifik yang sedang dialami dalam perusahaan disebut penelitian terapan (applied research). (Sekaran, 2006)
Penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah penelitian yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan praktis yang timbul pada suatu organisasi atau perusahaan dalam dunia bisnis. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan mengaplikasikan, menguji dan mengevaluasi penelitian terhadap permasalahan praktis.
Dari penelitian ini diperoleh hasil berupa penjelasan dan solusi  dari suatu masalah sebagai implementasi dari kesimpulan-kesimpulan yang dirumuskan oleh peneliti. Deskripsi terapan dalam penelitian pada dasarnya bersifat menerangkan. Penelitian terapan merupakan kegiatan alamiah untuk mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki karena memiliki berbagai kelemahan dengan menggunakan metode yang sistematis, teratur, tertib dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam praktiknya, penelitian terapan tidak dapat dilepaskan dari teori–teori terutama untuk memberikan landasan berpijak atau dari sudut mana pemecahan suatu masalah dibahas atau diungkapkan. (Dalam Nawawi, 1996: 87) disebutkan beberapa ciri–ciri penelitian terapan, yakni sebagai berikut:
1.      Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah untuk menemukan kebenaran yang objektif dan didukung dengan data empiris.
2.      Penelitian terapan memerlukan penggunaan metode yang tepat atau relevan.
3.      Penelitian terapan perlu mempergunakan teori-teori dan pengalaman yang bersifat terpakai.
4.      Data yang terkumpul harus lengkap dan objektif.
5.      Penelitian terapan tidak hanya menyajikan data, tetapi harus disertai juga dengan pengolahan data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
6.      Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis, dengan mengikuti pola berfikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.
7.      Penelitian terapan memiliki berbagai kekurangan.
Menurut kami penelitian terapan dalam konteks bisnis yaitu cara manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah internal perusahaan yang mengakibatkan penurunan grafik perusahaan dan bagaimana solusi dalam mengatasi masalah internal perusahaan tersebut.
Menurut kami penelitian terapan dalam konteks bisnis yaitu cara manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah internal perusahaan yang mengakibatkan penurunan grafik perusahaan dan bagaimana solusi dalam mengatasi masalah internal perusahaan tersebut.

2.3.2        Penelitian Dasar
Penelitian yang terutama dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap masalah tertentu yang kerap tejadi dalam konteks organisasi dan mencari metode untuk memecahkanya. Penelitian dasar juga dapat disebut fundamental atau penelitian murni.
Tujuan utama penelitian dasar adalah menghasilkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman terhadap fenomena yang menarik dan membangun teori–teori berdasarkan hasil penelitian. Teori tersebut kemudian membentuk fondasi untuk penelitian lebih lanjut terkait banyak aspek fenomena. (Sekaran, 2006)
Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan hukum–hukum. Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah–masalah praktis dan penelitian murni tidak dibayang–bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemuan tersebut untuk masyarakat, perhatian utamanya adalah kesinambungan dari integritas dari ilmu dan filosofis. Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985) (dalam Sugiyono, 2004: 120) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang belumnya belum pernah diketahui. Menurut kami penelitian dasar adalah penelitian pada suatu organisasi yang mengarah hanya untuk memahami dan memecahkan penemuan baru yang belum pernah diketahui tanpa menerapkan dan untuk mengetahui saja.
(Dalam Nazir, 2011:65), Gay menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum.

2.4     MANAGER DAN KONSULTAN PENELITI

            Sebagai perusahaan yang memilliki susunan Anggota organisasi diperusahaan tentu memiliki berbagai macam Manajer, didalam internal perusahaan pastinya memiliki berbagai macam masalah yang dihadapi dan perlu diteliti baik penelitian secara Internal dan Eksternal demi kemajuan sebuah perusahaan dan diposisi seperti ini tugas seorang manajer sangatlah dibutuhkan. Sebagai seorang manajer tentu harus memiliki ilmu penelitian, ketika manajer memiliki pengetahuan penelitian dibanding manajer lainnya yang tidak memiliki ilmu pengetahuan tentunya penelitian memecahkan masalah akan lebih cepat dipahami secara efektif dari masalah yang ada. Selain itu manajer yang memiliki ilmu pengetahuan penelitian pasti membutuhkan konsultan peneliti dengan cara mencari dan bekerja sama dengan Konsultan peneliti. Dalam proses mencari konsultan peneliti ini tugas seorang manajer harus mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang buruk yang dapat dilihat secara track record.
(Dalam Sekaran, 2006) Sering kali manajer perlu menyewa konsultan untuk meneliti beberapa masalah yang lebih rumit dan memakan waktu, itu sebabnya mengapa penting untuk memahami bagaimana menemukan dan memilih peneliti, bagaimana berinteraksi secara efektif dengan konsultan peneliti, bagaimana seharusnya hubungan manajer dengan peneliti. Perlu di tekankan bahwa motif utama manajer dalam menyewa konsultan peneliti haruslah untuk pemecahan masalah.

2.4.1        Bagaimana Menemukan dan Memilih Peneliti
Banyak perusahaan konsultan organisasi yang telah terdaftar di dalam direktori telepon dan dapat disewa untuk konsultasi pada berbagai jenis proyek yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan konsultan akan memberikan daftar Peneliti yang mempunyai keahlian dalam bidang bersangkutan. Keahlian masing-masing individu tersebut biasanya juga diungkapkan oleh organisasi lain yang pernah menggunakan jasa mereka, Pastinya sebagian besar dari konsultan peneliti memiliki pengalaman luas dalam bekerja dengan beberapa jenis organisasi. Namun dalam semua kasus dianjurkan agar memeriksa keahlian sebelum menyewa mereka. (Sekaran, 2006)
Pendapat kami mengenai Bagaimana Menemukan dan Memilih Peneliti, yaitu konsultan harus memiliki kualitas, kepercayaan dan latar belakang yang baik dalam bidang ilmu penelitian tertentu, karena pada dasarnya jika latar belakang mereka baik tentunya akan sangat mudah menjalin kerja sama secara profesional, dan mudah untuk diarahkan dengan keperluan yang seharusnya diteliti. selain daripada itu kita perlu melakukan pendekatan personal agar komitmen yang akan ditulis memiliki keharmonisan dengan apa yang manajer dan perusahaan inginkan.

2.4.2        Hubungan Manajer-Peneliti
Banyak akademisi meminta para mahasiswa mereka melakukan proyek penelitian untuk tugas kelas. Beberapa organisasi pun memberi mereka akses untuk penelitian, dan mahasiswa biasanya hanya meminta agar diberi salinan proyek penelitian. Selain itu sejumlah professor yang berminat pun ingin mempublikasikan hasil penelitian dasar merka, para professor juga mendekati pihak organisasi agar diberi fasilitas untuk melakukan penelitian. Bila penelitian dilakukan secara ilmiah, maka hasil studi akan bermanfaat bagi manajer yang akan memperoleh informasi berharga tanpa membayar. Oleh karena itu dalam kasus semacam ini, manajer tidak saja harus berinteraksi secara efektif dengan tim peneliti, tapi juga menguraikan secara terang-terangan, jelas, tegas, tidak berbelit-belit peran peneliti dan pihak manajemen agar dapat di tangkap maksudnya dengan mudah. Manajer harus memberitahu peneliti jenis informasi apa yang dapat disediakan untuk mereka, dan yang lebih penting dokumen apa yang tidak akan diberikan kepada mereka.
Dokumen tersebut misalnya meliputi arsip pribadi karyawan, atau yang menyangkut rahasia bisnis tertentu. Memperjelas fakta-fakta tersebut sejak semula bisa mengurangi banyak frustasi dari kedua belah pihak. Manajer yang sangat memahami penelitian dapat dengan lebih mudah memperkirakan informasi yang peneliti mungkin butuhkan. Adalah menjengkelkan bagi peneliti jika terlambat mengetahui bahwa perusahaan tidak akan mengizinkan mereka mendapatkan informasi tertentu. Bila mereka mengetahui batasan sejak semula, peneliti mungkin bisa mengidentifikasi cara-cara alternative untuk meneliti masalah dan mendesain penelitian dalam cara sedemikian untuk menggali jawaban yang diperlukan. (Sekaran, 2006)
Pendapatan kami mengenai hubungan Manajer – Peneliti, yaitu setiap menejer menyadari bahwa hubungan manajer dengan peneliti terjalin satu hubungan yang memiliki keterikatan professional sehingga ketika menjalankan suatu penelitian tidak ada komunikasi yang buruk yang dapat merusak penelitian. karena penelitian harus dilakukan secara professional, seorang peneliti yang dapat bekerja dengan penuh amanah akan mendatangkan hasil yang maksimal dengan harapan yang dimiliki perusahaan.

2.4.3        Nilai-nilai
Disamping memperjelas peran dan batasan, manajer juga harus memastikan bahwa terdapat kecocokan dalam sistem nilai pihak manajemen dan konsultan. Pertukaran informasi dengan cara terus terang dan jujur juga membantu meningkatkan hubungan dan level kepercayaan antara kedua pihak, yang pada akhirnya akan ada giliran yang memotivasi kedua belah pihak berinteraksi secara efektif. (Sekaran, 2006)
Pendapat kami mengenai Nilai – nilai, yaitu di dalam suatu hubungan antara manajer dengan konsultan peneliti harus menyatukan nilai sikap, tindakan, dan norma terlebih, dalam rangka menyikapi dan mengatasi persoalan yang dihadapi manajer. Karena pada hakikatnya manusia memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan manusia lainnya. Maka untuk mencapai tujuan bersama biasanya manajer mempermudah informasi yang dibutuhkan peneliti, karena Peneliti tidak dapat bekerja sendiri tanpa adanya bantuan dari manajer. Agar semua kesepakatan yang sudah terjalin dapat berjalan lancar
Jika ditarik kesimpulan maka akan dapat kesimpulan yang sangat menarik bahwa Manajer dengan Konsultan - Peneliti adalah satu bagian yang saling membutuhkan. Manajer membutuh Konsultan untuk meneliti masalah yang dihadapi perusahaan, lalu Konsultan membutuhkan manajer untuk mengetahui hal-hal apa saja yang diperlukan untuk menjalankan penelitian dengan arti ini maka diantara Manajer dan Konsultan – Peneliti harus memiliki kinerja professional agar suatu masalah dapat efektif diselesaikan. Tentunya professional disini sudah mencangkup semua aspek mulai dari bagaimana sebelumnya seorang menejer menentukan konsultan peneliti untuk memecahkan masalah perusahaan, ketika telah mendapatkan konsultan peneliti harus adanya komunikasi yang baik antara Manajer dengan Peneliti serta nilai – nilai apa saja yang perlu di terapkan agar semua hal dapat diterima antara Manajer dengan Konsultan – Peneliti. Sehingga dengan cara seperti ini semua persoalan yang dihadapi perusahaan akan segera mendapatkan jawaban dengan baik dan efisien.

2.5.         KONSULTAN-PENELITI  INTEMAL  VERSUS  EKSTEMAL

Konsultan-Peneliti adalah setiap orang yang melakukan aktivitas menggunakan sistem tertentu dalam memperoleh pengetahuan atau individu yang melakukan sejumlah praktik-praktik dimana secara tradisional dapat dikaitkan dengan kegiatan pendidikan, pemikiran, atau filosofis. Secara khusus, istilah peneliti dikaitkan pada individu-individu yang melakukan penelitian (meneliti) dengan menggunakan metode ilmiah. Seorang peneliti, bisa jadi adalah seorang ahli pada satu bidang atau lebih dalam ilmu pengetahuan. (Oxford English Dictionary, 2nd ed. 1989)
Menurut pendapat kami Konsultan-Peneliti adalah sejumlah orang yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan luas yang dibutuhkan organisasi untuk memecahkan masalah yang terjadi. Ada 2 tipe Konsultan-penliti yaitu konsultan-peneliti internal konsultan-peneliti eksternal.
·         Konsultan-peneliti internal : sekelompok orang yang sudah berada dalam suatu depertemen sendiri dalam suatu organisasi atau dengan kata lain orang orang yang berada dalam devisi terdebut merupakan karyawan dari sebuah organsasi yang keberadaannya bertujuan untuk membantu para manajer memecahkan masalah internal yang tidak terlalu rumi atau kompleks dan membantu manajer untuk mengambil keputusan.
·         Konsultan-Peneliti Ekseternal adalah sebuah organisasi lain yang tidak mempunyai hubungan dengan organisasi yang membutuhkan, hubungan nya hanya sebatas mitra kerja. Biasanya konsultan-peneliti eksternal di sewa untuk memecahkan masalah yang kompleks atau rumit dan ketika konsultan-peneliti internal dianggap oleh manajer tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi.

Sejumlah organisasi mempunyai departemen konsultan atau penelitian sendiri, yang mungkin dinamakan Departemen Layanan Manajemen, Departemen Organisasi dan Metode, RD (research and development department), atau lainnya. Departemen tersebut berperan sebagai konsultan internal untuk subunit dalam organisasi yang menghadapi masalah tertentu dan memerlukan bantuan. Manajer sering harus memutuskan apakah menggunakan peneliti intemal atau ekstemal. Untuk mencapai keputusan, manajer harus menyadari kekuatan dan kelemahan keduanya, dan menimbang keuntungan dan kerugian menggunakan salah satunya, berdasarkan kebutuhan situasi. (Sekaran, 2006).
  Beberapa keuntungan dan kerugian tim intemal dan ekstemal akan dibahas berikut ini.

A.          Keuntungan Konsultan-Peneliti internal
Ada setidaknya empat keuntungan di dalam buku Sekaran yang menjelaskan keuntungan dalam menggunakan tim internal untuk melakukan proyek penelitian, yaitu:
1.      Karena keberadaannya yang cukup lama Konsultan/Peneliti internal akan lebih mudah berbaur atau mendapat penilaian positif dari sejumlah karyawan dimana penelitian di lakukan.
2.      Karena keberadaan nya yang dalam waktu panjang berada dalam organsasi tersebut. Konsultan/Peneliti internal hanya membutuhkan sedikit waktu untuk memahami dan mengerti masalah yang terjadi.
3.      Mereka akan dapat melaksanakan rekomendasi setelah temuan penelitian diterima. Hal ini sangat penting karena setiap "gangguan" dalam implementasi rekomendasi dapat disingkirkan dengan bantuan mereka ketika diperlukan.
4.      Biaya yang di keluarkan oleh perusahaan jika menggunakan tim internal akan lebih sedikit di banding degan menggunaka tim eksternal.

B.   Kerugian Konsultan/Peneliti Intemal
Dalam Buku Sekaran Ada pula kerugian tertentu dalam menggunakan tim peneliti internal untuk tujuan pemecahan masalah. Empat hal yang paling kritis adalah :
1.      Dalam konteks masa kerja mereka yang panjang sebagai konsultan intemal, tim intemal sangat mungkin jatuh ke dalam cara pandang stereotip dalam melihat organisasi dan masalahnya ini artinya tim internal dapat di pandang oleh karyawan lain hanya berdasarkan persepsi sekelompok orang saja dan memungkin kan tim internal untuk mengambil keputusan secara cepat . Hal tersebut akan menghalangi ide dan perspektif segar yang mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah. Hal tersebut jelas sekali akan menjadi rintangan bagi situasi ketika isu-isu berat dan masalah kompleks harus-diinvestigasi.
2.      tim intemal dpat di pengaruhi oleh beberapa sekelompok tertentu atau oknum oknum yng merasa di rugikan dalam penelitian tersebut untuk menyembunyikan, menyimpangkan, atau mengubah fakta tertentu. Dengan kata lain, kepentingan pribadi tertentu dapat mendominasi, terutama untuk mendapatkan porsi yang cukup besar dari sedikit sumber daya yang tersedia.
3.      Ada kemungkinan bahwa tim penelitian intemal yang mempunyai kemampuan dan keahlian yang tinggi tidak dianggap sebagai "pakar" atau sesorang yang ahli oleh staf dan. manajemen, dan oleh karena itu rekomendasi mereka tidak memperoleh cukup pertimbangan dan perhatian yang layak.
4.      Bias organisasi tertentu terhadap tim penelitian intemal dalam beberapa hal dapat membuat temuan menjadi kurang objektif dan sebagai konsekuensinya kurang ilmiah.


2.5.1 Konsultan/Peneliti Ekstemal
Dalam buku Sekaran, kerugian dari tim peneliti intemal sebaliknya merupakan keuntungan tim ekstemal, dan keuntungan yang pertama menjadi kerugian yang terakhir. Tetapi, keuntungan dan kerugian tim ekstemal bisa disoroti.
A.    Keuntungan Konsultan Ekstemal
Adapun keuntungan Konsultan Eksternal yang dapat disoroti memiliki beberapa poin, yakni sebagai berikut :
1.    Konsultan/peneliti internal akan memperoleh ilmu, pengalaman serta pengetahuan untuk memecahkan masalah. Karena masalah yang mereka tangani berbeda beda. Serta membuka pola pikir mereka untuk berfikir lebih jauh lagi bagaimana cara menyelasaikan masalah yang efektif dan efesien.
2.  Tim ekstemal, terutama dari perusahaan penelitian dan konsultan terkemuka, mungkin mempunyai lebih banyak pengetahuan mengenai model-model pemecahan masalah yang terkini dan tercanggih yang diperoleh melalui program pelatihan 'periodik mereka, yang mungkin tidak dimiliki oleh tim dalam organisasi. masalah terbaru mungkin sangat dipertimbangkan oleh organisasi.

B.     Kerugian Konsultan Eksternal
Kerugian utama dalam menyewa tim penelitian eksternal pun memiliki beberapa poin yang menurut kami sebagai berikut :
1.  Biaya sewa tim penelitian ekstemal biasanya mahal dan cenderung dihindari, kecuali jika masalah sangat kritis.
2.  Karena waktu yang singkat dalam sebuah organisasi tim eksternl akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami suasana dan kondisi organisasi yang akan di teliti, mereka juaga akan sulit mendapatan sabutan yang hangat dan di terima leh karyawan. Departemen dan orang yang akan terpengaruh oleh penelitian mungkin menganggap tim peneliti sebagai ancaman dan menentang mereka. Karena itu, meminta dukungan karyawan dan memperoleh kerjasama mereka dalam penelitian adalah sedikit lebih sulit dan memakan waktu bagi peneliti ekstemal dibanding tim intemal.
3.  Konsultan/Peneliti eksternal akan menghabisan biaya yang cuku besar kepada sebuah organisasi.

Pengetahuan tentang metode penelitian dan pengertian akan perbandingan keuntungan dan kerugian tim intemal dan ekstemal menolong manajer membuat keputusan mengenai bagaimana menangani masalah dan menentukan apakah peneliti intemal atau ekstemal yang merupakan pilihan tepat untuk menginvestigasi dan memecahkan masalah. (Sekaran, 2006)

2.6       MANAJERIAL PENGETAHUAN TENTANG PENELITIAN DAN EFEKTIVITAS

Pengetahuan yaitu suatu keadaan semua yang diketahui manusia tentang obyek tertentu. Penelitian yaitu suatu usaha atau proses yang sistematis dalam mengumpulkan, mengolah dan menyimpulkan data untuk memecahkan suatu permasalahan. Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang yang telah ditentukan. (Handayaningrat, 1996 : 45)
Manajerial adalah sebagian ilmu dalam mengatur, mengkoordinasikan dan menggerakkan kepada bawahannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengetahuan tentang penelitian dan efektivitas manajerial meningkatkan sensivitas manajer terhadap banyak sekali faktor internal dan eksternal dari berbagai sifat yang berlaku dalam lingkungan sekitar mereka. Sebagai manajer kita juga harus teliti beserta hati-hati untuk menangani obyek tertentu, dan manajer akan menjadi orang yang mengambil keputusan yang tepat (final). Hal ini juga membantu memfasilitasi interaksi yang efektif dengan konsultan dan pemahaman atas proses penelitian. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penelitian benar-benar meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan manajer.  (Sekaran, 2006)

2.7.      ETIKA DAN PENELITIAN BISNIS

Definisi Etika menurut kami adalah ilmu yang mempelajari tentang memisahkan apa yang baik dan apa yang buruk, ataupun tindakan baik dan buruk yang dilakukan manusia kepada masyarakat sosial, dan dinilai langsung oleh masyarakat sosial. Merubah segala hal buruk dan merubahnya menjadi hal baik perlu dilakukan dalam etika agar tidak terjadi kerugian di semua pihak. Sanksi bagi pelanggar etika bisa mendapatkan sanksi sosial ataupun sanksi hukum.
Etika dalam penelitian bisnis mengarahkan pada kode etik atau norma perilaku masyarakat dalam tindakan sosial yang diharapkan ketika melakukan sebuah penelitian dan berlaku bagi sponsor penelitian, peneliti yang melakukan penelitian, serta responden yang memberikan data melakukan penelitian dengan baik tanpa melakukan tindakan yang merugikan pihak lain. Perilaku etis meliputi setiap langkah dalam proses penelitian: pengumpulan data,analisis data, pelaporan, dan penyebaran informasi di media elektronik. Bagaimana masalah dipecahkan dan bagaimana informasi rahasia dijaga, semua dilakukan  sesuai dengan aturan etika bisnis, agar penelitian dilakukan dengan jujur dan adil. (Sekaran, 2006)

------------------------------------------------------------------------------------------

BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN
penelitian bisnis adalah suatu kegiatan meneliti, meriset, dan mengkaji suatu data serta menyelidikinya sehingga menghasilkan sebuah solusi-solusi yang terbaik setelah mengalami beberapa proses permasalahan didalam bisnis usaha dengan tujuan untuk memecahkan masalah dan memperoleh keuntungan dalam berbisnis.Tujuan diadakannya penelitian bisnis untuk mendapatkan solusi dari setiap permasalahan agar perusahaan menjadi lebih berkembang, dan untuk mengetahui apa penyebab dari terjadinya permasalahan tersebut. penelitian bisnis adalah suatu kegiatan meneliti, meriset, dan mengkaji suatu data serta menyelidikinya sehingga menghasilkan sebuah solusi-solusi yang terbaik setelah mengalami beberapa proses permasalahan didalam bisnis usaha dengan tujuan untuk memecahkan masalah dan memperoleh keuntungan dalam berbisnis.Tujuan diadakannya penelitian bisnis untuk mendapatkan solusi dari setiap permasalahan agar perusahaan menjadi lebih berkembang, dan untuk mengetahui apa penyebab dari terjadinya permasalahan tersebut. Bagaimana Menemukan dan Memilih Peneliti, yaitu konsultan harus memiliki kualitas, kepercayaan dan latar belakang yang baik dalam bidang ilmu penelitian tertentu karena pada dasarnya jika latar belakang mereka baik tentunya akan sangat mudah menjalin kerja sama secara profesiona, dan mudah untuk diarahkan dengan keperluan yang seharusnya diteliti. selain daripada itu kita perlu melakukan pendekatan personal agar komitmen yang akan ditulis memiliki keharmonisan dengan apa yang manajer inginkan.
Konsultan/peneliti internal berfungsi untuk memecahkan masalah yang tidak terlalu rumit/Kompleks dan membantu manajer untuk mengambil keputusan, sedangkan Konsultan/Peneliti eksternal membantu manajer mengambil keputusan untuk masalah yang rumit/kompleks atau jika sutu perusahaan sudah berada pada ambang kehancuran.

 --------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saiffudin, 2001. Metode Penelitian,  Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT Rineka Cipta
Handayaningrat, Soewarno. 1996. Azas-azas Organisasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Mas Agung
Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Aluntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
 J.A Simpson dan E S C Weiner,1989. The Oxford English Dictionary, New York: Penerbit Oxford University Press
Nazir, Mohammad. 2011. Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Sekaran, Uma, 2006. Research Methods For Business, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam. Bandung: Penerbit CV Alfabeta





Tidak ada komentar:

Posting Komentar